Artikel dalam blog ini adalah karya asli penulis. Beberapa artikel pernah penulis unggah diblog yang lain sebelumnya, yang pada saat ini blog tersebut telah penulis hapus. Disamping itu, sebagian juga merupakan pindahan tulisan dari web geo.fis.unesa.ac.id mengingat keterbatasan space pada web tersebut. Pembaca diijinkan untuk menyitir artikel dalam blog ini, tetapi wajib mencantumkan nama blog ini sebagai sumber referensi untuk menghindari tindakan plagiasi. Terimakasih

Saturday, September 27, 2014

Pola Spektral



Penginderaan jauh memanfaatkan energi yang diterima sensor dari pantulan atau pancaran gelombang elektromagnetik dari obyek di muka bumi. Pengenalan obyek dari sebuah citra satelit memanfaatkan nilai-nilai spektral yang berasal dari nilai energi yang diterima oleh sensor tersebut. Sebuah piksel memiliki informasi tentang obyek di lapangan. Kesulitan dapat muncul dalam pengenalan obyek yang mendasarkan pada nilai spektral citra dari satu saluran. Kesulitan tersebut akan terkurangi dengan memanfaatkan nilai spektral dari dua atau lebih saluran. Variasi nilai spektral dari berbagai saluran dapat dibandingkan sehingga akan meningkatkan akurasi interpretasi terhadap suatu piksel.
Pola spektral tersusun oleh respon spektral beberapa panjang gelombang terhadap suatu obyek. Setiap obyek memiliki karakteristik yang berbeda dalam interaksinya dengan suatu panjang gelombang elektromagnetik. Masing-masing panjang gelombang juga memiliki karakteristik yang berbeda ketika berinteraksi dengan obyek, walaupun obyek tersebut adalah sama. Dengan melakukan pengukuran energi terpantulkan atau yang dipancarkan suatu obyek muka bumi pada berbagai panjang gelombang dapat diperoleh suatu bentuk pola spektral obyek.
Respon spektral suatu obyek di muka bumi dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut.

- azimut matahari,
- sudut ketinggian matahari,
- arah relatif sensor terhadap nadir,
- kondisi obyek.


a : Sudut zenit matahari
b : Sudut ketinggian matahari
c : Sudut azimut matahari

Pada bagian lain, pola spektral terbentuk oleh perbedaan kemampuan berbagai material dalam menyerap, memantulkan, dan memancarkan energi radiasi (Adams, 2006). Terdapat beberapa obyek dominan di permukaan bumi yang banyak digunakan sebagai parameter penelitian lingkungan, diantaranya adalah vegetasi, tanah, batuan dan air.

Referensi

Adams, J.B., Gillespie, A.R., 2006. Remote Sensing of Landscape with Spectral Images – A Physical Modeling Approach. Cambridge University Press. New York.
Schowengerdt, R.A., 2007. Remote Sensing Models and Methods for Image Processing. Third Edition. Elsevier. London.